Wadah dan isinya!


suatu ketika saya merenung sehabis mengikuti talkshow wacana jalur sepeda di Semarang : bagaimana ya jalur sepeda itu nanti jadinya jika yang mengusulkan wacana itu hanya beberapa kelompok pesepeda?

kok jadi seperti anak yang manja minta diberikan sesuatu? ya! minta diberikan jalur sepeda. Padahal bersepeda itu intinya jalurnya relatif sama dengan memakai alat transportasi lainnya : yang penting sama-sama nyaman. Nyaman bisa diartikan : jalan yang aman, tidak banyak lubang, pemakai jalan yang santun di jalan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas,dll. bukan malah minta jalur khusus.

Jalur itu sudah ada jauh-jauh sebelumnya, hanya saja sedikit yang memanfaatkan. Maka fakta di Semarang jalur-jalur lambat yang sejak dulu sudah ada saat ini bisa menjadi jalur berhenti (maksudnya tempat parkir), atau jalur yang benar-benar lambat (antrian lalu lintas macet), bahkan bisa menjadi jalur yang semua serba cepat. Semua yang disebutkan tadi jarang dari spesies sepeda.

Nah, jadi mubazir kan kalau pemerintah membuatkan jalur sepeda tapi tidak ada yang bersepeda?

Memang yang paling realistis itu mudah: ayo para pesepeda, banjirilah jalan-jalan kota dengan bersepeda yang santun! Karena kalau sudah banjir, pemerintah yang baik tentu akan berpikir bagaimana mewadahi pesepeda-pesepeda yang santun itu agar mendapat imbalannya.

Sama juga kebanyakan dengan mimpi-mimpi yang saya tau, misalnya banyak orang yang memimpikan trotoar itu nyaman, bebas PKL. PKL itu muncul gara-gara apa? ya salah satunya karena ada kesempatan memanfaatkan trotoar yang sepi pejalan kaki.
kalau mau makan nasi sekepal lebih baik jangan pakai piring. kalau sepiring baru boleh pakai piring, kalau sebakul baru pakai bakul, bukan piring lagi.(suraoriginal)

 nih, ada kabar baru lagi...

DKI Urungkan Niat Buat Jalur Sepeda


VIVAnews - Pemerintah DKI Jakarta mengurungkan niatnya untuk membuat jalur sepeda. Alasannya, pengguna sepeda di Jakarta masih sedikit.
"Sekarang jumlah pengguna sepeda masih sedikit, kalau sudah banyak baru kita buatkan," ujar Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo usai menghadiri Loka Karya Lalu Lintas di Hotel Bidakara, Selasa 18 Mei 2010.

Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Selatan terus melakukan sosialiasi untuk mengajak masyarakat bersepeda. Salah satunya pembangunan jalur sepeda di kawasan Pondok Indah.
Wali Kota Jakarta Selatan Syahrul Effendi di tempat yang sama, mengatakan, saat ini akan dilakukan pembangunan jalur sepeda untuk lingkungan. Karena, masih melakukan sosialisasi untuk penambahan pengguna.

"Seperti kata Pak Gubernur, kalau mau membuat jalur sepeda maka harus ada komunitas yang menggunakan," ujarnya.
Dia melanjutkan, dalam pelaksanaannya nanti diharapkan bisa melibatkan semua pihak mulai dari masyarakat dan pemerintah kota. "Kita sentuh lingkungannya terlebih dahulu, kalau sudah banyak baru kita ajukan kembali pembangunan jalur sepeda," imbuh Syahrul.
Selain di lingkungan, pihaknya juga menggiatkan penggunaan sepeda di sekolah dan perkantoran. Menurut dia, perkantoran dan sekolah sangat penting jadi sarana sosialisasi karena pengguna sepeda di lingkungan perkantoran dan sekolah cukup banyak.
"Sudah ada beberapa kantor yang menyediakan sepeda untuk keperluan karyawannya, khususnya untuk jarak dekat. Selain itu, fasilitas untuk pengguna sepeda juga sudah ada di beberapa perkantoran," tegasnya.
Sedangkan untuk sekolah juga sudah diminta untuk membuat parkiran khusus sepeda.  "Kalau sudah banyak baru kita buatkan," ujar Syahrul. (umi)

Komentar

Postingan Populer