Langsung ke konten utama
Sepedaan
“Mau kemana ,mas?” tanya seorang anak perempuan kelas 6 SD,
tetangga sebelah, sore itu aku keluar rumah sambil mendorong ‘si pocket rocket’(sepeda
lipat paling keren satu-satunya yang pernah kuajak gowes Padalarang-Jakarta - sayang
dari Bekasi-Jakarta dilanjut dg naik bis karena hari sudah mulai gelap). Aku
mau pergi ke minimarket yg lokasinya
agak jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.
“Mau sepedaan ya mas?” tanyanya lagi, sambil menggandeng
adiknya yg masih balita di teras rumah.
“Iya, mau keluar sebentar” jawabku.
Dalam perjalanan menuju minimarket, percakapan singkat dan
sepele ini tiba-tiba membuatku berpikir tentang kata ‘sepedaan’. “Sepedaan?
Kenapa kata ini jadi aneh sekarang?”
Kata ‘sepedaan’ saat ini seakan berkonotasi sebuah aktivitas
bermain sepeda. Padahal waktu itu aku menggunakan sepeda bukan karena sedang
bermain sepeda, tapi semata hanya untuk alat transportasi, untuk bergerak dari
suatu tempat ke tempat lain dengan mudah. Apa jangan-jangan dalam dunia
anak-anak (bahkan juga orang dewasa) sekarang, alat transportasi yg disebut
sepeda sudah dianggap mainan? Sepeda sudah barang kuno bahkan turun kasta,
berganti alat transportasi yg lebih canggih, sepeda motor! Maka, jangan heran
bila anak-anak SD menjelang usia SMP sudah banyak berseliweran di jalan-jalan
kampung mengendarai sepeda motor. Mengebut cepat tanpa helm seakan mereka punya
nyawa cadangan, berboncengan dua-tiga-empat orang di atas satu motor seperti
cabe-cabean. Bahkan banyak juga anak yang lebih beruntung, menyetir mobil di
jalan-jalan kota saat usianya belum memenuhi syarat menyetir mobil.
Anak-anak dulu bermain, berlari-an, lalu jaman berganti
sepeda-an, lalu berganti lagi sepeda motor-an, lalu berganti lagi mobil-an.
Makin cepat dan semakin cepat seolah adalah tanda kemajuan. Lalu apa lagi?
Sementara
itu, ‘si pocket rocket’ tetap mantap berjalan pelan di tepi jalan di antara
sepeda motor dan mobil yg berjalan lebih cepat. “Heh, Poc. Saat orang-orang ini
sudah bosan dengan asap motor dan mobil, mereka akan kembali bersepeda”.
Komentar